Mengenai Saya

Foto saya
saya hanya ingin menjadi inspirasi banyak orang,lewat puisi puisi saya yang terus mengalir dalam hati saya

Sabtu, 10 Desember 2011

ketika suara,sudah hampa utuk dimengerti

semuanya masalah
iya ini semua masalah
dan terlalu lama kita terombang ambing diatasnya
bukan hanya salahku
tapi salahmu juga
hanya kau yang terlalu egois dan tidak mau mengakuinya

haruskah selalu aku yang mengorbankan semuanya
bertindak
bergerak
sedangkan dirimu hanya memerintahku
bosan aku diperlakukan seperti itu
maaf
tapi kali ini saya ingin memberontak

sungguh
sakit bila mengingat semuanya
tapi semakin kumengingatnya
semakin kosong hatiku
semakin berfikir
‘kamu mau diginiin terus?’
selalu aku yang salah aku yang berbuat aku yang bertindak
kamu
GA PERNAH MAU
ga adil

cukup
saya ingin semua masalah ini benar benar selesai
jika kau tidak juga berubah
yang padahal aku siap berubah unukmu
maaf
ini sudah kelewat batas
kamu sudah terlalu keterlaluan

ketika suara,sudah hampa utuk dimengerti

semuanya masalah
iya ini semua masalah
dan terlalu lama kita terombang ambing diatasnya
bukan hanya salahku
tapi salahmu juga
hanya kau yang terlalu egois dan tidak mau mengakuinya

haruskah selalu aku yang mengorbankan semuanya
bertindak
bergerak
sedangkan dirimu hanya memerintahku
bosan aku diperlakukan seperti itu
maaf
tapi kali ini saya ingin memberontak

sungguh
sakit bila mengingat semuanya
tapi semakin kumengingatnya
semakin kosong hatiku
semakin berfikir
‘kamu mau diginiin terus?’
selalu aku yang salah aku yang berbuat aku yang bertindak
kamu
GA PERNAH MAU
ga adil

cukup
saya ingin semua masalah ini benar benar selesai
jika kau tidak juga berubah
yang padahal aku siap berubah unukmu
maaf
ini sudah kelewat batas
kamu sudah terlalu keterlaluan

Sabtu, 26 November 2011

semuanya


ketika suara sudah tidak lagi bisa dimengerti
mungkin hanya desiran hati yang dapat terungkap
dimana hatiku benar benar bergetar menahan tangis
namun kutakbisa berkata apapun

ketika seseorang menyadarkanku dari butanya semua ini
terimakasih kawan sudah membuatku bisa menatap kembali ke depan
terimakasih sudah mau memarahi temanmu yang terlalu polos ini
terimakasih sudah ingin ditinggalkan olehku selama yang tak kutau

mungkin saat ini kuharus mencoba menatap tegak menantang matahari
menatap langit mendung dengan senyuman
bukan dengan tangis yang selama ini selalu kukeluarkan
bahkan kalianpun sudah terlalu bosan melihat tangisku

terimakasih masih mau menyemangatiku
mengusap airmataku ketika kuterjatuh
menariku keatas
melayang menyongsong semua yang ternyata banyak kutinggalkan

katakata kalian akan selalu kuingat
membuat hatiku semakin berdesir
bahkan berbadai
dengan semangat juang
semangat yang selalu ada
:')

Selasa, 15 November 2011

bukan bayangmu

kumenatap langit
nanar
mataku memang selalu sembab
entah karena menangis entah karena tidur kemalaman
akupun tak tau

semuanya selalu mengatakan wajahku pucat
mungkin karena akhir akhir ini kuselalu memikirkan sesuatu
yang hampa untuk dipikirkan
lalu untuk apa aku memikirkannya jika aku hanya membuat hatiku semakin remuk?
kutau kupeduli
walau hanya bayangmu yang selalu hadir disisiku

kutau susah kumembuat dirimu mengerti
karena dirikupun susah mengertikan keadaan

bukan bayangmu yang kubutuhkan dihati ini
tapi dirimu
hadirmu
melihat senyum tulusmu lagi

kuingin mengerti
tapi selalu saja kumenelan mentah mentah rasa keegoisanku
kumenahannya untuk diriku sendiri
dan itu rasanya sakit sehingga kuingin mengeluarkannya lagi
ayoo aku harus bisa
'terus bersabar dan bersabar'
kuselalu menyemangatiku
tapi kujuga selalu menangis sehabis menyemangati diri ini

yang kurindukan
hanya hadirmu disisiku
membuatku tertawa lebar
tersenyumlah

Selasa, 08 November 2011

bintang

suatu hari saya bertanya pada guruku di sekolahku
'bu,kenapa bintang jarang terlihat akhir akhir ini?'
dan ibu guruku menjawab
'salah satu faktornya adalah cuaca,semakin cerah cuaca daerah tersebut makin banyak bintang yang terlihat,dan semakin dingin cuaca daerah tersebut semakin sedikit bintang yang terlihat'

tapi di tempat lain
masih asri dan hijau
terlihat banyak bintang disana

kenapa tidak datang disini?
mengapa harus disana
ditempat tempat manusianya terlalu sibuk untuk melihat bintang dimalam hari
terlalu sibuk dengan teknologi
dan ipteknya

sampai aku tersadar
mungkin disana mereka menghargai alamnya
walau tidak untuk dinikmati setiap hari
dan sesungguhnya kita punya segudang hal itu
dan kita nikmati setiap hari
sampai habis termakan jaman
tanpa ada pelestarian

Minggu, 16 Oktober 2011

ketika hati menggertak

matahari terik menyinari
musim panas sudah datang
tapi hati ini tetap kering seperti kemarin kemarin
tak ada yang menyiraminya
datang membawa segelas cinta
menunjukannya sehingga hatiku merasa senang

tapi kulihat air itu sudah tak ada
tak ada sisanya untukku
sehingga ku hanya berdiam disini
menunggu kepastian
membuatku terus menunggu dan melupakan semua yang terjadi
menerlantarkan semuayang seharusnya menjadi kewajibanku
menunggu dan menunggu
dalam kehampaan

pediihh
pedih sekali
tak tahukah itu sakit terasa?
ketika semua mulai mencampakanku dan tidak peduli denganku
dengan apa yang terjadi pada hatiku
mengapa kusampai seperti ini?
semua terlalu sibuk dengan urusannya sendiri sendiri

saya mohon
dengarkan aku disini
:'(

dan ternyata

saat daun jatuh ke tanah karena hempasan angin yang tajam
kumelihat disana bunganya tersenyum senang dengan kedatangannya
angin yang membuatku terhempas
tapi juga membuatmu bahagia
entah apa yang harus kurasakan
senang atau sedih

temanku berkata
'cobalah kau terbiasa hidup jauh dari bunga itu'
dan sekarang suah terjadi
kuterjatuh dan tak bisa kembali lagi
apa kumasih harus bahagia?
apa dia harus tau apa yang sebenarnya terjadi padaku?

angin itu terlalu keras menerpa
tapi bunga itu malah semakin suka
dan aku semakin terbuang
oh
aku ingin dilihat

Sabtu, 15 Oktober 2011

saat bulan menangis

sebentar lagi akan ada bulan purnama
tak sabar melihatnya
tapi kenapa bintang tidak ada disisi bulan
saat bulan tak sabar menunggu saat itu

bulan sedih
tak adakah yang akan membuatnya bahagia disaat saat mendekati bulan purnama ini?
semuanya hanya sibuk dengan urusannya sendiri
sehingga terlalu sering bulan berjalan sendiri
menunduk memikirkan apa yang terjadi
berjalan dan terus berjalan
dan sering tak sadar airmatanya jatuh
menggenangi tanah di bumi itu

melihat keatas percuma
airmatanya tetap selalu keluar
sekarang yang dialihat hanya genangan air mata yang ada di pelipis matanya
tapi bulan tak ingin menangis
dibelakang bintang

mungkin saat ini aku lebih baik berjalan sendiri
mengitari bumi sendirian
dengan semua tangis yang selalu ditahannya
oh
itu sakit

dari kejauhan bulan melihat bintang sedang dengan bintang bintang lainnya
bermain riang gembira berkelap kelip
sedangkan aku disini
sendiri tanpa teman
hanya menuggu dan menunggu sapanya
terlalu lelah kumenunggu

yang aku inginkan hanya satu
datanglah kesini
dan hapus airmataku

saat bulan bercerita

kuhanya diam disini seperti biasa
mengawasi semua tata surya
masih dengan sinarnya
yang disetiap malam ada untukmu makhluk bumi

tapi dihati bulan ada sebuah gelombang
dan takutkan itu menjadi badai
tolong redam badai ini
kutak ingin semua anginnya menutup bulan

bulan ini hanya ingin dianggap
oleh makhluk bumi yang terlalu sibuk dengan urusannya
hanya sekedar untuk menyapa dan berkata
‘hai bulan,apa kabarmu hari ini?’
melihat kelangit dan menganggap sinarnya
memandangnya dari kejauhan dengan senyumnya
senyum yang sudah lama tak kulihat

jangan buat bulan meragu

Sabtu, 24 September 2011

kunang kunang

aku tau apa itu kunang kunang
lentera lentera hidup yang berserakan
membuat cahaya cahaya kecil
membuat berkas cahaya kuning di kegelapan
itu indah
dan aku suka itu

tapi aku mendapatkan kunang kunang itu kini ada di sektor tubuhku
melintasi setiap impuls impuls sistem bawah sadarku
kecepatannya langsung membuat hatiku berdegup kencang
menyayat dengan sinarnya
menggerakan otot otot lurik dalam rangka humerus,ulna dan radiusku
bergetar canggung menatapmu
itu yang kurasakan

aku jatuh cinta
padamu yang ada disana
(<3YNS)

Minggu, 18 September 2011

dialog anatara anak ikan dan ibunya

suatu hari seekor ikan datang menemui ibunya yang tengah bersembunyi di antara batu batu yang berlumut
'ibu,saya lapar,apakah ada cacing untuk kita makan?'

siibu yang sedang bersembunyi berkata pada anaknya
'kau tau nak?cacing hidup dimana?'
sianak berkata dengan polosnya
'di tanah yang bembur bu,makanya kita dapat protein yang cukup karena tanah yang cacing makan itu gembur'
siibu hanya tersenyum
'akan kukatakan suatu rahasia kecil untukmu nak'
siibu diam sebentar
'kau lihat tanah kuning yang mengelilingi kita selama ini?'
sang anak menjawab
'iya bu,umurku sudah 4 bulan dan saya mengenal tanah itu dengan baik'
sang ibu bertanya
'apa kau tau nama tanah itu apa?'
sang anak menjawab
'tanah gembur bu'
'bukan itu bukan tanah gembur,itu adalah tanah tanah yang sudah tercampur dengan sampah,sehingga tidak gembur kembali,sehingga cacing tidak ingin hidup disana'
'lalu darimana asalnya cacing cacing bergelantungan diatas sana itu bu?dan kenapa ada tali yang tersambung pada tubuh cacing itu?'
sang ibu terdiam
akhirnya ibu dari anak yang ingin tahu itu membawanya ke daerah yang agak jauh dari tepian,dan menyuruhnya menjulurkan wajarnya keudara
'kau mengerti?ini bukan tempat yang akan membawa kita pada kebahagiaan!saudara saudaramu banyak yang mati karena limbah limbah beracun,mungkin sebentar lagi giliran kita'
si anak berkata kembali
'lalu dimana seharusnya kita tinggal bu?'

ketika angin menggertak

ketika awalnya tenang
tak terlihat api diujung bukit tak berpohon itu
satu satu kusebarkan bibit bibit itu
melihatnya tumbuh
kumencoba sabar tuk menemani semuanya
walau nyatanya kulebih tak sabar mendengar desiran daundaunnya

kubaghagia melewati semua pohon pohon yang kini menjunjung tinggi
kulihat semuanya
tenang terasa
ingin selamanya kuberdiam disini
walau ternyata kutetap harus mengarungi samudera
demi negara negara yang membutuhkanku

sampai akhirnya kukembali kesana
melihatnya habis terlalap api
sebuah kecelakaan kecil di musim kemarau ini
dan tahukah kalian?
mengapa ku yang harus membuat api itu semakin besar?
semakin menjalar
liar seperti ular kelaparan
sedih kumelihatnya
sampai kucoba memadamkan semuanya
karena akupun dapat memadamkan semua ini
tapi kenapa semua ini terlalu sulit untukku?
apakah pohon pohon itu tak ingin kuselamatkan?
beberapa jam kemudian api selesai memadam
tak kulihat sisa kehidupan disana
aku tak tahu
haruskah kudisebut pahlawan ataukan pengacau?